Aku melarikan diri dari makhluk yang memburu kami, dengan membawa sedikit makanan. Keluargaku tertangkap. Sepertinya kesepian dan ketakutan sudah menungguku dirumah. Mereka, mahluk mahluk yang kejam memang sering mencuri kulit kami untuk kehangatan tubuh mereka, bahkan hanya untuk pajangan dinding. BIADAB! Sungguh keterlaluan, bagaimana bisa seseorang melakukan hal sekejam itu? Aku jadi tidak berani lagi keluar rumah.
Terbunuh. Kumpulan tentara menghajar habis-habisan ayahku yang tidak salah apa apa. Aku hanya bisa melihat dari retakan tembok rumahku. Aku masih 4 tahun. Ayah hanya meninggalkanku sebuah pisau dua mata yang sudah banyak dia buat. Aku takut. 04.30 AM “OJANNN!!! SINI KAMU!” suara ibu membangunkanku saat sedang enak-enaknya tidur. “OJANNNN!!! CEPAT!!” tambahnya. ‘ oojan cepat’ tiruku mengejek sambil berusaha turun dari tempat tidur. Menjadi anak tunggal emang ngeselin. Umurku sudah