La Jetee (1962) merupakan film pendek berdurasi 28 menit yang disutradarai oleh sutradara Perancis bernama Chris Marker. Film ini dibuat di era di mana industri film Perancis sedang memasuki era gelombang baru, atau biasa disebut French New Wave. Film ini dari segi teknis bisa dibilang tidak terlalu muluk-muluk, namun benar-benar out of the box jika dilihat dari ide dan motivasi penyutradaraannya.
Film La Jetee bercerita tentang seorang tahanan penjara Perancis yang dijadikan objek eksperimen gila dari seorang ilmuwan disana ketika Paris sudah dilanda kehancuran paska perang dunia. Laki-laki yang dipilih tersebut akan dikenakan sebuah penutup mata beserta sebuah teknologi yang menempel didalamnya. Eksperimen tersebut bertujuan untuk menyelamatkan manusia dari kehancuran dengan menggunakan "mesin waktu". Di film ini, mesin waktu digambarkan tidak seperti film-film hollywood pada umumnya, namun lebih realistis dan saintifik. Sang karakter utama dibuat menyelami memori masa lalunya sebagai seorang dewasa dan di sana dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang lama-kelamaan menumbuhkan rasa di dalam dirinya.
Sutradara Chris Marker memilih gaya penceritaan yang sedikit unik dan berbeda dari film-film pada umumnya, yakni hanya menggunakan still images (potongan gambar) dibarengi dengan voice over dari narator yang membacakan narasi filmnya. Gaya penceritaan dibawa seperti novel bergambar digital yang merupakan keputusan unik dari sang sutradara. Sinema Perancis pada masa ini memang sedang banyak mencoba hal-hal baru dan berbeda sehingga banyak inovasi-inovasi kreatif bermunculan pada era ini, salah satunya adalah film La Jetee. Karakter yang ditampilkan tidak terlalu banyak dan lebih memfokuskan pada sudut pandang karakter utama dan perasaannya. Tata pencahayaan dari sinematografinya juga tidak muluk-muluk, mengetahui di zaman ini masih berwarna hitam putih.
Scene banyak dishoot di luar ruangan dan menggunakan teknik chiaroscuro ketika berada di dalam ruangan gelap. Chiaroscuro (teknik kontras gelap terang) yang merupakan salah satu teknik melukis yang seringkali digunakan dalam sinematografi dalam film, banyak digunakan dalam tata cahaya film ini yang membuatnya lebih terkesan dramatik. Penggambaran cahaya yang kontras dapat memberi makna lebih terhadap sifat karakter dan keterangan tempat dalam cerita. Pada film La Jetee, suasana penjara dan tempat eksperimen benar-benar memperlihatkan teknik pencahayaan chiaroscuro yang kemudian menghasilkan efek tak nyaman, dramatis, gelap, dan menyeramkan.
Sinematografi yang digunakan dalam pemilihan angle dan shot sizenya pun terkesan sangat efektif. Dari penggambaran mimik wajah yang direkam dengan close-up, ilmuwan yang direkam dengan low angle yang memberikan efek creepy ketika disatupadukan dengan pencahayaan chiaroscuro tadi, shot POV karakter yang melihat keatas dan melihat para ilmuwan melihatinya, dan lain sebagainya. Kita seakan dibawa dalam kisah fotografis sang karakter yang sedang berpetualang di dimensi yang berbeda.
La Jetee karya Chris Marker ini merupakan karya film yang bisa dibilang ahead of its time dari segi penceritaan, riset ilmu pengetahuan, dan inovasi pembuatan film yang dibawa. Siapa yang mengira film yang hanya berisikan foto-foto, apalagi dengan genre science fiction yang biasanya jedar-jedor, dapat benar-benar menarik penonton dan membawa kita hanyut dalam pikiran sang karakter utama?
Komentar
Posting Komentar