Aku tinggal di rumah putih kecil di komplek besar yang
sekitarnya terbiasa kosong, dan aku memang tak pernah meramaikannya. Aku orang
yang tidak suka melakukan hal hal yang membuatku capek seperti olahraga.
Malasnya aku hingga aku tidak mau kasih tahu namaku kepada kalian.
Aku
terbiasa hidup dipenuhi dengan bangun, nonton TV, makan, dan tidur. Dan aku
pikir itu adalah hal terbaik yang bisa kulakukan. Aku biasanya menonton siaran
berita di TV walaupun aku tahu itu sangat membosankan, dan aku tidak bisa
dengan mudah menghilangkan kebiasaan ‘keren’ ku ini.
Besoknya,
aku bangun dari tempat tidur putihku, lalu menuju kamar mandi putih ku untuk
cuci muka, dan aku duduk di sofa putih ku dan menonton TV. Seperti biasa
beritanya membosankan, tentang Pilkada 2017. Kau tahu? Aku tidak
peduli apapun
apalagi politik. Aku menonton terus, hingga ada yang mengetuk pintu.
tok
tok tok
Mungkin aku merasa agak kaget.
Bagaimana tidak? Hampir tiga tahun suara itu tidak sampai ke telingaku. Aku pun
mencoba untuk tidak memperdulikannya karena nanti aku tidak ‘keren’ lagi.
TOK
TOK TOK!
Suara
itu terdengar lebih keras sehingga membuat telinga ku agak ‘sakit’ walaupun
lumut sudah memenuhi si indra pendengar. Aku pun mencoba untuk berdiri dan
berjalan ke arah pintu. Kubuka dan kulihat seorang kakek tua. Ia memakai baju
yang kumal, tas rombeng, celana pendek robek yang tidak dijahit, dan dia tidak
memakai alas kaki. Entah kenapa kaki dan tangannya berdarah. Mungkin terjatuh,
atau dijatuhkan? Ah, Bodo amat!
Dari
awal kukira itu pengemis yang suka meminta minta hingga aku menutup pintunya
tanpa bicara sedikitpun. Aku benci pengemis karena mereka tidak keren seperti
aku. Aku kembali menonton, dan segera tidur kembali. Berulang ulang hingga
datangnya esok hari.
Aku
terus melakukan kegiatanku. Sofa empukku benar benar tidak bisa ditolak. Jika
kalian bingung aku dapat sofa darimana karena aku tidak bekerja, ini rumah
keluargaku yang dulu. Aku hidup bersama keluargaku dulu dengan....
TOK
TOK TOK!
Bahkan
sebelum aku selesai bercerita, suara itu menusuk telingaku lagi. Haah, aku berharap itu
bukan orang dengan pakaian kumal dan tubuh terluka karena itu akan sangat
mengangguku. Dan sayangnya, dialah orangnya. Aku melakukan hal sama dengan yang
kemarin, benar benar tanpa bicara. Sepertinya aku sudah bisu sekarang karena
aku tidak pernah bicara lagi. Kebiasaan keren ku menungguku, hingga aku duduk
lagi di Sofa layaknya orang sok kaya.
Benar
benar sampai esok hari kulakukan seperti itu. Dan kuulang lagi hari ini hingga
TOK
TOK TOK!
Yaaah,
sepertinya masih ada harapan kalau itu bukan ‘si kakek tua kumal’.
Mungkin, harapan terakhirku yang dikabulkan tuhan adalah
harapanku saat berumur sepuluh tahun. Buktinya aku kembali bertemu dengan kakek
menyebalkan itu. Kupatahkan satu bagian kecil dari kayu di pintu ku karena aku
mendobraknya. Aku cukup, maksudku sangat terganggu dengan orang tua tak beralas
kaki yang mengetuk pintu hingga membuat pintu itu rusak, walaupun bukan
salahnya. Aku melanjutkan kegiatanku tanpa rasa senang.
Mungkin
kalau diceritakan akan membosankan, tapi orang tua itu terus mengetuk pintu
hingga dua hari kedepan. Sudah lima hari dia mengganggu ku. Tapi aku tak
memiliki rasa ingin tahu sedikitpun.
Keesokan
harinya, aku masih melakukan kegiatanku. Dan sepertinya aku akan menambahkan
‘membuka pintu untuk si kakek tua’ kedalam jadwal kegiatan keren ku. Aku
menonton TV. Berita masih muncul dan aku tetap menonton itu. Membosankan? Ya,
aku tahu... tapi ini adalah.... tunggu sebentar. Sepertinya berita hari ini
lumayan menarik.... Kasus Kriminal!
Seorang
ibu rumah tangga terbunuh dan memiliki luka di bagian kepalanya. Kata reporter
wanita itu tidak dibunuh dengan senjata, tapi dengan tangan, atau kaki, atau
sejenisnya lah... Diperkirakan pembunuhan itu terjadi jam delapan pagi, dan lima
hari yang lalu. Hmmm, aku suka berita ini. Cukup keren karena membuatku sedikit
berpikir aneh.Hei, biasanya aku malas untuk berpikir, tapi sekarang aku
berpikir aneh.
Yaah,
aku kembali ke tempat tidurku untuk kembali tidur. Ngomong ngomong tempat tidur,
aku biasa bangun jam tujuh pagi. Lalu.... aku menonton TV jam delapan pagi.
Tunggu, kasus pembunuhan terjadi lima hari yang lalu?
Apakah dia terus berdiri disana, dan masih ingin
menggangguku ??? [Siojangrimis]
Komentar
Posting Komentar