Terbunuh. Kumpulan tentara menghajar habis-habisan ayahku yang tidak salah apa apa. Aku hanya bisa melihat dari retakan tembok rumahku. Aku masih 4 tahun. Ayah hanya meninggalkanku sebuah pisau dua mata yang sudah banyak dia buat. Aku takut. 04.30 AM “OJANNN!!! SINI KAMU!” suara ibu membangunkanku saat sedang enak-enaknya tidur. “OJANNNN!!! CEPAT!!” tambahnya. ‘ oojan cepat’ tiruku mengejek sambil berusaha turun dari tempat tidur. Menjadi anak tunggal emang ngeselin. Umurku sudah
Read it, and I HOPE YOU LIKE IT!!